Pages

Ads 468x60px

Kamis, 20 Oktober 2011

KELEMAHAN HADIST-HADIST TENTANG MENGUSAP MUKA DENGAN TELAPAK TANGAN SESUDAH SELESAI BERDO'A

Kelemahan Hadits-
Hadits Tentang
Mengusap Muka Dengan
Kedua Tangan Sesudah
Selesai Berdo’a
Oleh: Ust. Abdul Hakim
bin Amir Abdat
Pendahuluan .
Sering kita melihat diantara
saudara-saudara kita
apabila telah selesai berdo’a,
kemudian mereka mengusap
muka mereka dengan kedua
telapak tangannya. Mereka
yang mengerjakan demikian itu,
ada
yang sudah mengetahui
dalilnya, tapi mereka tidak
mengetahui derajat dari dalil
tersebut. Apakah sah datang
dari Nabi shallallau ‘alaihi wa
sallam atau tidak .? Ada juga
yang mengerjakan karena
ikut-ikutan (taklid) saja. Oleh
karena itu jika ada orang
bertanya kepada saya (Abdul
Hakim bin Amir Abdat) :
“Adakah dalilnya tentang
mengusap muka dengan kedua
telapak tangan sesudah selesai
berdo’a, dan bagaimana
derajatnya, sah atau tidak
dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam ..? Maka saya
menjawab ; “Bahwa
tentang dalilnya ada
beberapa riwayat
yang sampai kepada
kita, tapi tidak
satupun yang sah
(shahih atau hasan)
datangnya dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa
sallam”. Untuk itu ikutilah
pembahasan saya di bawah ini,
mudah-mudahan banyak
membawa manfa’at bagi
saudara-saudara.
Hadist Pertama
“Artinya : Dari Ibnu Abbas, ia
berkata ;’Telah bersabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam : Apabila engkau
meminta (berdo’a) kepada
Allah, maka hendaklah engkau
berdo’a dengan kedua telapak
tanganmu, dan janganlah
engkau berdo’a dengan kedua
punggungnya. Maka apabila
engkau telah selesai berdo’a,
maka usaplah mukamu dengan
kedua telapak tanganmu”.
(Riwayat Ibnu Majah No. 1181
& 3866).Hadits ini derajatnya
sangatlah LEMAH/DLO’IF .
Karena di sanadnya ada orang
(rawi) yang bernama SHALIH
BIN HASSAN AN-
NADLARY . Para ahli hadits
melemahkannya sebagaimana
tersebut dibawah ini.
1. Kata Imam Bukhari : Munkarul
Hadits (orang yang diingkari
hadits/riwayatnya).
2. Kata Imam Abu Hatim :
Munkarul Hadits, Dlo’if.
3. Kata Imam Ahmad bin Hambal :
Tidak ada apa-apanya
(maksudnya : lemah).
4. Kata Imam Nasa’i : Matruk
(orang yang ditinggalkan
haditsnya).
5. Kata Imam Ibnu Ma’in : Dia itu
Dlo’if.
6. Imam Abu Dawud telah pula
melemahkannya.
[Baca : Al-Mizanul ‘Itidal jilid
2 halaman 291, 292). Imam Abu
Dawud juga meriwayatkan dari
jalan Ibnu Abbas, tapi di
sanadnya ada seorang rawi
yang tidak disebut namanya
(dalam istilah ilmu hadits
disebut rawi MUBHAM). sedang
Imam Abu Dawud sendiri telah
berkata : “Hadits inipun telah
diriwayatkan selain dari jalan
ini, dari Muhammad bin Ka’ab
al-Quradziy (tapi) SEMUANYA
LEMAH. Dan ini jalan yang
semisalnya, dan ia (hadits Ibnu
Abbas) juga lemah”. (Baca :
Sunan Abi Dawud No. 1485).
Hadits Kedua
Telah diriwayatkan oleh Saa-ib
bin Yazid dari bapaknya
(Yazid) :“Artinya : Bahwasanya
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, apabila beliau berdo’a
mengangkat kedua tangannya,
(setelah selesai) beliau
mengusap mukanya dengan
kedua (telapak) tanganya”.
(Riwayat : Imam Abu Dawud No.
1492).Sanad hadits inipun
sangat lemah, karena di
sanadnya ada rawi-rawi :
1. IBNU LAHI’AH, seorang rawi
yang lemah.
2. HAFSH BIN HASYIM BIN ‘UTBAH
BIN ABI WAQQASH, rawi yang
tidak diketahui/dikenal (majhul).
[Baca : Mizanul ‘Itidal jilid I
hal. 569].
Hadits Ketiga .
Telah diriwayatkan oleh Umar
bin Khattab, ia
berkata :“Artinya : Adalah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, apabila mengangkat
kedua tangannya waktu
berdo’a, beliau tidak turunkan
kedua (tangannya) itu
sehingga beliau mengusap
mukanya lebih dahulu dengan
kedua (telapak) tangannya”.
(Riwayat : Imam Tirmidzi).Hadits
ini sangat lemah, karena
disanadnya ada seorang rawi
bernama HAMMAD BIN ISA AL-
JUHANY.
1. Dia ini telah dilemahkan oleh
Imam-imam : Abu Dawud, Abu
Hatim dan Daruquthni.
2. Imam Al-Hakim dan Nasa’i telah
berkata : Ia telah
meriwayatkan dari Ibnu Juraij
dan Ja’far Ash-Shadiq hadits-
hadits palsu.
[Baca : Al-Mizanul ‘Itidal jilid
I hal. 598 dan Tahdzibut-
Tahdzib jilid III hal. 18-19]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
berkata :“Adapun tentang Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengangkat kedua tangannya
diwaktu berdo’a, maka
sesungguhnya telah datang
padanya hadits-hadits yang
shahih (lagi) banyak
(jumlahnya). Sedangkan
tentang beliau mengusap
mukanya dengan kedua
(telapak) tangannya (sesudah
berdo’a), maka tidak ada
padanya (hadits yang shahih
lagi banyak), kecuali satu-dua
hadits yang tidak dapat
dijadikan hujjah (alasan
tentang bolehnya) dengan
keduanya”. [Baca : Fatawa Ibnu
Taimiyah jilid 22 hal. 519].
Saya (Abdul Hakim bin Amir
Abdat) berkata : Bahwa
perkataan Ibnu Taimiyah
tentang Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam berdo’a dengan
mengangkat kedua tangannya
telah datang padanya hadits-
hadits yang shahih lagi banyak,
ini memang sudah betul dan
tepat. Bahkan hadits-haditsnya
dapat mencapai derajat
mutawatir karena telah
diriwayatkan oleh sejumlah
sahabat. Dibawah ini saya akan
sebutkan sahabat yang
meriwayatkannya dan Imam
yang mengeluarkan haditsnya.
1. Oleh Abu Humaid (Riwayat
Bukhari & Muslim).
2. Oleh Abdullah bin Amr bin Ash
(Riwayat Bukhari & Muslim).
3. Oleh Anas bin Malik (Riwayat
Bukhari) tentang Nabi berdo’a
diwaktu perang Khaibar
dengan mengangkat kedua
tangannya.
4. Oleh Abu Musa Al-Asy’ari
(Riwayat Bukhari dan lain-lain).
5. Oleh Ibnu Umar (Riwayat
Bukhari).
6. Oleh Aisyah (Riwayat Muslim).
7. Oleh Abu Hurairah (Riwayat
Bukhari).
8. Oleh Sa’ad bin Abi Waqqash
(Riwayat Abu Dawud).
Dan lain-lain lagi shahabat
yang meriwayatkan bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ada
berdo’a dengan mengangkat
kedua tangannya di berbagai
tempat. Semua riwayat di atas
yaitu : tentang Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam berdo’a
mngangkat ke 2 tangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar